Wednesday, April 16, 2014

Like old dirt on your skin stained with stress.

Menemukan diriku sendiri meludahkan kata-kata yang selalu kutahan.

Aku ingat, malam itu aku ada di sudut. Di tengah ruangan, berkumpul beberapa manusia terpilih. Benar atau tidaknya, atau sekadar sebutan saja, entahlah.

Aku diam. Mengamati. Ya mereka semua jelas merupakan orang-orang menyenangkan dan mudah disukai orang lain. Pandai membawa diri. Bisa menampakkan ekspresi dan sikap yang semestinya, yang akan diterima orang lain dengan senang hati pula.

Aku tertawa dalam hati. Bukan jenis tertawa sinis, bukan tertawa mencibir. Aku menertawakan kegagalan diriku sendiri karena telah mencoba menjadi seperti mereka.

Aku sadar kok aku bukan orang yang menyenangkan. Aku kaku. Aku egois. Cara pikir dan sudut pandangku tidak mengikuti arus. Prinsipku bertentangan dengan banyak orang. Aku tidak bisa menyembunyikan suasana hati yang jelas tergambar melalui ekspresi. Aku tidak pandai mengambil hati. Aku tidak paham cara mengungkapkan gagasan tanpa menimbulkan salah paham. Aku tidak mampu menampilkan emosi yang sesuai dengan keadaan.

Perlakukan terus saja aku seperti itu.

Aku tidak peduli. Aku tidak minta dimengerti. Aku menikmati menjadi diriku sendiri biarpun konsekuensinya adalah menjadi seseorang yang kau benci.


Ditulis tanpa proses edit.
Kandang Kuda, di sela cela seorang 'teman'.
Yogyakarta, 160414.

No comments:

Post a Comment