Friday, March 28, 2008

Mataku.

saat dunia tak secerah biasa
semua berkabut
buram, suram, kelam
mengabur dan kabur dari mataku

saat dunia tak secerah biasa
keindahannya lenyap
tak dapat kuungkap
hanya asap, awan gelap di mataku

saat dunia tak secerah biasa
tiada satupun jelas, menjelaskan
tidak diam pun dekat
bahkan menjauh
semakin tak terlihat dari mataku

Sragen, 270308

Saturday, March 1, 2008

Aku.

“Aku tak percaya lagi, pada apa yang kau beri
Aku terdampar di sini, tersurut menunggu mati...”

bagai batu karang di tepi laut.
Terlihat tegar, gagah, kuat.
Namun apa daya bila ucap Tuhan berkata akhirnya.
Harus jatuh dan terkikis, hancur pada ujung nyawanya.
Dihempas gelombang pasang, tergulung panas angin padang pasir.

“...Aku tak percaya lagi, akan guna matahari
Yang dulu mampu terangi sudut gelap hati ini...”

Aku tak menyalahkan terik matahari
hujan badai
kobar api
bumi

“...Aku berhenti berharap, dan menunggu datang gelap
Sampai nanti suatu saat, tak ada cinta kudapat...’

Aku hanya peluh, hanya semua ragu
hanya rapuh, hanya selepas teriak
lelah yang hilang ditelan malam, tak tahu di mana bunga
Aku hanya seujung tiupan debu
Tak berarti
Tak peduli

“...Kenapa ada derita, bila bahagia tercipta
Kenapa ada Sang Hitam, bila putih menyenangkan...”

Percuma melawan kenyataan bahwaku hanya pengganggu keseimbangan dunia

“...Aku pulang, tanpa dendam
Kuterima kekalahanku
Aku pulang, tanpa dendam
Kusalutkan kemenanganmu...”

Nanti bila aku pergi,
Maukan angin terbangkan kabarnya
Mampukah awan tunjukkan sedihnya
Untuk kau dengar, kau rasa, kau sesalkan, kau tangisi
Ataukah akan begitu
Tidak seorang pun tahu jika yang kau lakukan kemudian adalah tertawa, meludah, menghina
Apapun itu,
namun jangan lupakan fakta tak berharga : itu aku
Karena itu aku

“...Kau ajarkan aku bahagia, kau ajarkan aku derita
Kau tunjukkan aku bahagia, kau tunjukkan aku derita
Kau berikan aku bahagia, kau berikan aku derita...”


Mantingan, 290208.
Lirik lagu ‘Berhenti Berharap’-SHEILA ON 7