Thursday, September 18, 2008

Menyerah.

lihatlah padaku di sini
nafasku lelah berlari di jalan tak bertepi
peluhku telah putus asa
sisa teriak yang kini ada
hanya bergaung dalam hampa

aku tak dapat membaca matamu
tak bisa lagi meraba hatimu
mendengarkan rasamu

air mata tak henti meratap
seketika aku berhenti berharap

bilakah langkahku meletih
akan kujalani takdirku dengan putih.

Sepertinya rasa ini hampir berakhir.
Sragen, 170908.



Saturday, September 6, 2008

Ia.

Tidakkah ia rasa
apa yang terjadi di sebuah kala
mengukir kisah suatu masa

serasa ilusi dedaunan bergoyang
semerbak angin membayang
basuh hati nan kerontang

ia adalah nafas antara
di tiap tawa, tangisku
berdoa hanya hujan yang kunanti tak akan pernah berhenti

aku hanya bisa diam menunggu
dengan setumpuk tapi
pula seribu kalau
saat langit meragukan inginku dalam cerah mentari

sejujurnya aku berharap...

Mantingan, 050908.