lihatlah padaku di sini
nafasku lelah berlari di jalan tak bertepi
peluhku telah putus asa
sisa teriak yang kini ada
hanya bergaung dalam hampa
aku tak dapat membaca matamu
tak bisa lagi meraba hatimu
mendengarkan rasamu
air mata tak henti meratap
seketika aku berhenti berharap
bilakah langkahku meletih
akan kujalani takdirku dengan putih.
Sepertinya rasa ini hampir berakhir.
Sragen, 170908.