Saturday, December 29, 2012

That Awkward Moment.



Sebuah momen yang aneh. Dan canggung. Ketika kau berkendara berdua dalam sebuah perjalanan jauh. Menembus belantara hujan. Kegelapan datang lebih awal menanungi kanan-kiri entah apa yang terlewati. Dengan rombongan lain tertinggal jauh di belakang, sehingga seolah hanya kalian bermanuver menghadapi liku jalan.

Bersama seseorang yang bukan siapa-siapa bagimu.
Kau sendiri bukan siapa-siapa bagi dirinya.
Kalian bukan siapa-siapa bagi satu sama lain.

Sing paling cedhak karo aku kan mung kowe,” katanya, di tengah pembicaraan demi mengisi sunyi dan mencegah serangan kantuk.

Aku tertawa penuh terima kasih.


Menuju Siung.
Yogyakarta, 281212.

Tuesday, December 25, 2012

Kado dari Yunita Chung.




"Buat Lala yang aku kenal di bawah tangga gedung K, yang akhirnya bersama-sama hingga sekarang, hehe. Aku berdoa biar Lala tetep semangat menjalani tahun depan, sukses kuliahnya, tetep aktif di Palapsi, selalu ceria dan jadi diri sendiri \(^o^)/

My riches do not lie in material wealth, but having friend like you a precious gift from God."

Terima kasih Chung!
Yogyakarta, 251212.

Al di là - Betty Curtis

Al di là.
Non credevo possibile,
Se potessero dire queste parole:
Al di là del bene più prezioso, ci sei tu.
Al di là del sogno più ambizioso, ci sei tu.
Al di là delle cose più belle.
Al di là delle stelle, ci sei tu.
Al di là, ci sei tu per me, per me, soltanto per me.
Al di là del mare più profondo, ci sei tu.
Al di là dei limiti del mondo, ci sei tu.
Al di là della volta infinita, al di là della vita.
Ci sei tu, al di la, ci sei tu per me.


Beyond.
I did not believe.
I could ever say these words:

Beyond the most precious, that's where you are.
Beyond the most ambitious, that's where you are.
Beyond the most beautiful.
Beyond the stars, that's where you are.
Beyond everything, that's where you are for me, for me, just for me.
Beyond the deepest sea, that's where you are.
Beyond the limits of the world, that's where you are.
Beyond infinite time, beyond life.
That's where you are, beyond everything, that's where you are for me.



Menemukan satu lagi kado ulang tahun ke-18. 041111.
Diberikan seseorang berinisial WS yang tanpa sengaja kusakiti hatinya.
Sungguh sebentuk kado yang bermakna.
Yogyakarta, 251212.

Maaf.

Menemukan sepetak kenangan masa lalu di pesan Facebook.

WS :
"Terserah kamu mau bilang aku pengecut atau apalah itu. Tapi lewat message ku ini, aku cuma mau bilang kalau selama ini aku suka dan sayang sama kamu dari hati terdalamku.

Akupun harus realistis kalu kamu sudah menjadi milik Kelana Bayu Aji, tapi ada satu hal yang tidak akan berubah, yaitu kalau kamu akan selalu menjadi salah satu yang teristimewa di dalam hidupku. Dan aku pun akan selalu siap membantu dan bersedia berkorban ketika kamu dalam kesulitan, dan akupun akan pergi ketika senyum itu sudah ada di wajah indahmu. Sekarang hanya ada satu hal yang bisa aku lakukan untukmu saat ini, yaitu melepasmu dengan doa dan harapan yang terbaik untukmu.


Karena kamu tidak akan pernah menjadi milikku hari ini, besok, atau kapan pun itu.


Aku cuma minta satu hal, tolong jangan ceritakan hal ini kepada siapapun, aku mohon dan makasih dah mau mbaca message ku ini.


Selamat tinggal, jalan kita sudah berbeda. Aku nggak mau lagi menyakiti hati kecilku yang sudah sering tersakiti oleh semua ironi ini. Dan maaf hanya ini yang bisa aku lakukan untuk kamu.


SELAMAT TINGGAL"

Aku :
"Sejak kapan? Kalau kamu bilang, setidaknya aku bisa nggak nyakitin kamu kayak gini..."

WS :
"Sejak pertama kali aku melihatmu."


Buat seseorang yang tanpa sengaja kusakiti, maaf.
Hanya saja kau mengungkapkannya sehari setelah ia mengungkapkannya lebih dulu.
Sekarang kau di mana?
Yogyakarta, 251212.  

Div. Terima Kasih.


Beberapa pesan yang membuat semangatku pulih :)
Div.
Terima kasih.

"2 tipe manusia hebat..
1. Memang terlahir sebagai orang hebat
2. Hebat karena usaha keras… :)"
081212.

"Piye ya? Masalahe kan apapun sing tak omongke ki tetep uripmu... Pilihan sepenuhnya ning tanganmu… :)
Koe ngerti ra… Pas awal koe manjat pas latian kanggo Fun Siung,  jare Mbak Nesson manjatmu ki wis apik... Ning Parangndog cuman koe sing nyaris muncak…
Permasalahanmu ki jane dudu ning skill tapi self esteem… :)"
081212.

"Diskriminasi ki pancen pait… Aku pun gak iso ngeki solusi yen masalahmu kecemburuan sosial…  Tapi eling karo tujuanmu ning tebing ya… :)"
111212.

"Semua ki opo wae La?
Siji sing paling penting kanggo manjat ki nyali… Kui sing jelas durung ono…  Takut ketinggian, takut jatuh, kui sing marai sikilku tremor tiap neng nduwur…
Tapi tebing bukan tempat orang yang takut jatuh…  Tapi tempat orang yang bangkit setelah jatuh.. Iku ngopo aku ning tebing… Berusaha nglawan ketakutan…"
161212.


Walau kau tak lagi harus selalu ada.
Slow learners but never give up.
Yogyakarta, 241212.

Monday, December 24, 2012

Pencarian Belum Selesai.

Akan ada waktunya untuk memiliki dan dimiliki. Nanti.
Apapun itu.
Tinggal seberapa percaya.  
 
Mantingan, 231212.

Saturday, December 22, 2012

A Little More Personal #1


Hampa. Senyap. Datar.

Ketiganya merupakan hidupku.
Yang bahkan dengan gamblang tergambar dalam kering setiap rangkaian kata-kataku.

Entah sudah berapa lama aku menyadari ada terlalu banyak hal yang tidak biasa pada diriku. Salah satunya adalah kenyataan bahwa selama ini aku benar-benar merasakan kekosongan. Hampa. Senyap. Datar. Dengan hati yang seperti mati, dan perasaan yang terus-menerus terabaikan. Semua ekspresi yang kuperlihatkan hanya topeng agar mereka tidak bertemu dengan apa yang selalu aku sembunyikan.

Tidak ada satu hal pun yang bisa membuatku merasakan sesuatu. Tidak badai, apalagi jika hanya sehembus angin lalu.

Bahagia? Tidak.
Aku ingat ulang tahun kesembilanbelasku yang baru saja lewat. Saat itu orang-orang yang baru saja dekat denganku memberikan kejutan. Dan ya, itu adalah kejutan ulang tahun pertama seumur hidupku. Aku ingin bisa menyambutnya, selayaknya terima kasih. Tapi aku terjebak dalam bimbangku sendiri : aku ingin merasa senang karenanya, namun jauh di dalam hati, aku masih bertanya-tanya mengapa aku harus merasa senang karena memang tak ada rasa itu di sana. Nihil.

Sedih? Tidak.
Aku ingat setiap kali harus melayat atau menghibur teman yang sedang terkena musibah, yang kulakukan hanya diam. Dengan raut wajah tanpa emosi. Dan sedikit salah tingkah. Biasanya aku membiarkan orang lain melakukan ‘tugas’ itu, bukan aku. Karena, sekali lagi, tak ada rasanya.

Dendam? Tidak.
Peristiwa itu sudah berlalu jauh. Empat tahun berselang, kini, aku tetap bisa mengingat semua detailnya. Seperti biasa, pada orang lain, kukatakan aku telah melupakannya, dan mereka tahu betapa sakitnya luka yang pernah dicabikkan kenangan itu. Padahal, tak ada yang tertinggal dari yang telah terjadi. Atau, justru merekalah yang ternyata lebih mengerti.

Cinta? Tidak.
Aku tidak tahu. Apakah rasa sayang itu harus diungkapkan seribu kali lipat lebih dahsyat, didamparkan padaku hingga sekarat, atau dililitkan lebih erat sampai nafasku tercekat. Sail. Bahkan cinta pun tak bisa membuatku merasa. Barang sedikit saja.

Beberapa dari mereka yang tahu aku seperti apa menolak percaya. Itu karena mereka tak pernah mengalami kehampaan dan kesenyapan dan kedataran yang sama parahnya. Seringkali bahkan aku menangis, bukan karena satu-dua emosi yang bergumul di bawah sana. Ia muncul sebagai wujud diri tiada rasa. Tanpa kata-kata.





Hanya ada sedikit riak yang sebentar kemudian kembali berhenti berderak.
Dan perjalanan ini masih lama. Membuat pikiran terbenam lebih dan lebih lagi tanpa daya.

Kata-kata yang terselip pada satu pesan.
Dalam perjalanan pulang, selagi tak bisa menemani Div berlatih.
Di atas roda Yogyakarta-Mantingan.
Mira AC Tarip Biasa.
Klaten, 221212.


Friday, December 21, 2012

Yang Tersimpan.



Dalam diam.
Mereka merajut pesan-pesan rahasia.
Tak terbaca, terdengar, terasa.
Tanpa berharap kelak terbalas.


Untuk mereka yang pernah menjadi  pemuja rahasia .
GPY. EZ. VLFT.
Yogyakarta, 201212.