Tuesday, February 19, 2008

Tegar.

Tetes-tetes air tak lepas menerpanya seolah enggan berhenti
pun kejam terik mentari
apalagi jika hanya gurau badai topan
atau bisikan kegelapan
atau deraan tuduhan nan menyakitkan

Saat jerita tangis membelah malam dan sembilu
terasa sakit menyayat hati kecilnya
ia ingin teriak, ingin meraung,
ingin mencabik, ingin menghancurkan,
kusadari ternyata ia muak, lelah dengan semua
ia ingin lepas
ia ingin bebas
namun ia terbata, tak sanggup berkata-kata

Tampak seolah ia menyerah
tapi kulihat jiwanya yang tegar
kupandang hatinya yang teguh
menantang semua tak ubahnya seperti angin lalu

Dan iapun hanya bergeming
tetap berdiri tegak dalam hening

Sragen, 180208.