Saturday, March 30, 2013

Operational Quote #1.


Awang   : "What's wrong with falling down if you can..."
Aji         : "...stand up comedy."


"Wani nge-lead, wani cleaning."
-Berani memulai berani mengakhiri, yang entah mengapa terdengar di telingaku sebagai berani galau harus berani move on


Pendopo Kawasan Wisata Cerme, operasional perdana TC FUD 2013.
Yogyakarta, 300313.

Thursday, March 28, 2013

Fiksionari #3 : Menjatuhkan Malaikat.

Kota Pendosa merupakan suatu teritori khusus dunia bawah, semacam cabang dari Neraka. Isinya? Tentu saja para Pendosa serta perbuatan-perbuatan maksiat yang mereka lakukan. Di sana, konon katanya, sangat wajar apabila kita menemukan tindakan-tindakan kriminal maupun amoral dalam kehidupan sehari-hari. Setiap detik, bahkan. Tidak ada hukum, tidak ada ganjaran. Semuanya legal dan normal.

Kota Pendosa tidak membuka pintu gerbangnya untuk manusia-manusia biasa yang tidak berniat untuk menjadi Pendosa Abadi, sebutan bagi menjadi penghuni kota itu. Ada sebuah sensor yang dapat mendeteksi niatan dosa dari seseorang. Bila tidak cukup tinggi, maka ia akan terpental, kembali ke dunia atas. Tak ada secuilpun kesempatan untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam kota itu selama bertahun-tahun. 

Kecuali hari ini. Sekali dalam seratus tahun, Dewan Kota menawarkan satu hari penuh perjalanan wisata ke Kota Pendosa. Dari jutaan manusia di dunia, hanya akan ada satu orang yang terpilih. Dan kali ini, kesempatan langka itu jatuh pada manusia paling tak terduga: aku. 

Tiba-tiba saja aku sudah berada di gerbang Kota Pendosa, diiringi dua pengawal. Aku mengenakan pakaian khusus yang menandakan bahwa aku adalah tamu istimewa dari dunia atas, sehingga gerbang kota tetap akan mengizinkanku masuk. Perlahan, gerbang kota terbuka. Tak seperti bayanganku sebelumnya, ternyata Kota Pendosa sangat... gemerlap. Segala rumah dosa ada di sini, tempat judi, rumah prostitusi... apapun. Di jalanan, di setiap sudut, terdapat manusia-manusia yang melakukan maksiat. Para Pendosa Abadi. Pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan, perzinaan, seluruhnya bisa disaksikan tepat di depan mata.

Aku jadi bertanya-tanya, apakah mereka tidak takut akan akibat perbuatan mereka? Dosa yang dilakukan terus-menerus, tanpa sedikitpun penyesalan. Lalu, bukankah malaikat selalu mencatat setiap dosa yang kita lakukan? Tak terbayang betapa penuhnya catatan mereka nantinya.

Akan tetapi, ada satu hal yang khas yang dilakukan setiap Pendosa Abadi selesai melakukan perbuatan dosanya. Mereka akan menggoyang-goyangkan bahu kiri mereka. Aneh. Ketika hal ini kutanyakan pada salah satu pengawalku, ia menjawab sambil tertawa terbahak-bahak.

"Logika sederhana, Nak. Kau tahu, bahu kiri adalah singgasana Malaikat Pencatat Dosa. Jika kami menggoyang-goyangkannya, tentu ia akan jatuh, bukan? Atau, paling tidak, tulisannya akan awut-awutan sehingga tak terbaca Tuhan. Oleh karena itu kami Pendosa Abadi tetap mendosa sepanjang masa dengan tenang."


Ditulis asal di dalam kotak kecil berjudul Sekretariat PALAPSI.
Yogyakarta, 280313.

Wednesday, March 27, 2013

Di Balik Setiap Tulisan.

Mengenalmu membuatku kembali menulis.
Sangat banyak.
Terlalu banyak.

Terima kasih.

Yogyakarta, 270313.

Selalu adalah Ambigu.

Sampai menetap pada satu nama, 
sampai saat itulah kamu bisa bermain dengan nama lainnya. 

Tapi aku selalu terpaku pada satu nama saja.

Yogyakarta, 270313.

Tuesday, March 26, 2013

Mengulang Badai yang Sudah-sudah.


Kamu.
Yang kala itu berupa sang hijau yang menyalakan setitik merah di malam hari, dan seseorang di sampingku berkata aku akan bisa mencapai puncak.

Kamu.
Yang memiliki ekspresi tidur paling damai, dan selalu membuatku ingin menyampirkan selimut agar kamu tidak merasa kedinginan.

Kamu.
Yang berhasil membuatku belajar tentang orang lain, dan bagaimana harus bersikap tenang seperti apapun situasinya.

Kamu.
Yang membuatku terdiam tanpa tahu harus mengeluarkan kata atau berbuat apa, dan akhirnya kembali berkutat dalam heningku sendiri.

Kamu.
Yang sering memicuku untuk mengerutkan kening gara-gara hal sepele, dan kemudian memaklumi dengan sendirinya.

Kamu.
Yang kadang terlihat sangat mirip anak kecil nan manja, dan aku terpaksa menahan keinginan untuk mengacak-acak rambutmu.

Kamu.
Yang dahulu menanamkan mimpi dalam benakku, dan ketika janji itu tak jadi nyata bahkan aku tak keberatan.

Kamu.
Yang setiap hari mengangkasakan sekepul abu, dan aku miris sendiri karena sering diburu perkara itu.

Kamu.
Yang kini kembali ke arah yang seharusnya, dan aku ingat air mata membanjiri syukurku kala itu.

Kamu.
Yang punya senyum paling manis terpatri jelas dalam ingatanku, dan aku bersikeras enggan menghapusnya walaupun banyak orang yang mendesak.

Kamu.
Yang selalu membuatku kagum dengan segala hal yang kamu bisa, dan memacuku untuk menjadi seseorang yang lebih baik.

Kamu.
Yang telah menyelami pahit sakit, dan hal itu tak sengaja menumbuhkan niat untuk membuatmu tertawa lagi.

Kamu.
Yang tanpa sengaja sering mengembangkan senyumku, dan dalam hati aku ingin membuatmu merasakan bahagia juga.

Kamu.
Yang menguatkanku untuk bertahan, dan kamu tak pernah tahu.

Kamu.
Yang selalu aku impikan sebagai kakakku, dan membimbingku untuk menjadi adik sehebat kamu.



Tanpa tahu alasan mengapa menggambar angsa.
Dan fotonya sengaja dikaburkan.
Semoga angsa itu mengambang makin cantik dan terbang tinggi.
Yogyakarta, 260313.

Sepeda Kampus (?).



Picture taken at Grha Sabha Pramana.
Yogyakarta, 200313.

Mendobrak Pintu!




Gagal masuk kamar kos dengan cara normal lalu memtuskan untuk mendobrak pintu dan mengubek-ubek pegangan pintu dengan repair kit sepeda motor.

Yogyakarta, 040313.

Friday, March 22, 2013

"I'm letting you go now..."


Sebuah akhir mati yang lain.

Yogyakarta, 220313.

Thursday, March 21, 2013

Di Balik FUD.

Semua ini berawal dari Minggu, 14 Oktober 2012, pulang TKA.

"Ya, tunggu nanti FUD."

Kata-kata itulah yang membuatku yang sempat ragu tentang keberadaanku di kotak kecil ini, rela bertahan menunggu berbulan-bulan untuk akhirnya sampai pada keadaan sekarang.

Walaupun aku tahu kata-kata itu kosong dan tak akan terwujud.

Walaupun kemudian keinginan itu muncul dengan sendirinya di diriku.


I normally wouldn't say this.
Yogyakarta, 210313.

Seperti Sebuah Doa.



Ia yang kelak dikirimkan Tuhanku. Ia yang mencintai-Nya sehingga semua yang ia lakukan adalah karena-Nya. Ia yang takut pada-Nya, sehingga memiliki rasa tanggung jawab dan ketegasan. Ia yang mengamalkan kasih-Nya sehingga tulus menyayangi apa adanya. 


Ia yang mampu membuatku tersenyum. Ia yang menyediakan bahu saat aku terluka. Ia yang tak bisa jenuh berbagi cerita tentang apa saja. Ia yang sedia mendengarkan. Ia yang mampu memberikan nasihat dan membesarkan hati. Ia yang dapat menegur dengan halus saat aku salah. Ia yang tahu cara memperlakukan orang lain secara seharusnya.


Ia yang dapat kujadikan teladan. Ia yang mengarahkanku pada kebaikan.


Ia yang akan selalu bisa membuatku mendongak karena rasa kagum dan hormat yang sangat.

Dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk memantaskan diriku sendiri.


Aaamiiin.

Yogyakarta, 210313.

Tuesday, March 19, 2013

CRZ.


Selamat ulang tahun, bintang kembarku yang paling cemerlang.
Semoga setiap doa yang kau pinta kelak benar-benar tinggi, terkabul di antara gugusan galaksi.
Di angkasa malam, tak pernah redup dan padam.

Yogyakarta, 190313.

Random Words and Lyrics : March.

"Kadang-kadang suatu tempat yang kamu anggap sebagai persinggahan justru mencampakkanmu, sementara di tempat lain yang sering kamu lupakan kamu sangat dibutuhkan."
-Eka Putri Wibowo.

"Saya nggak suka itu mahasiswa yang bawa-bawa kebun binatang, bicara kok ___, ________, ____."
-Pak Fauzan.

"You got sadness twisted-up with jealousy.
Show your fists to make them look like loyalty.
And I have seen what holding on can take away.
If it's the past you love then that's where you can stay."
For You, and Your Denial-Yellowcard.

"All the writers keep writing what they write.
Somewhere another pretty vein just died.
I've got the scars from tomorrow and I wish you could see.
That you’re the antidote to everything except for me."
My Songs Know What You Did in The Dark-Fall Out Boy. 

"Cuz you've been hurt before. 
I can see it in your eyes. 
You try to smile it away. 
Some things, you can't disguise. 
Don't wanna break your heart.
Baby, I can ease the ache, the ache.
So, let me give your heart a break."
Give Your Heart A Break-Demi Lovato.

Monday, March 18, 2013

Tak Lagi Fakir Tuhan.



Saat setiap insan gagal menjagamu,
ayat-ayat tinggal nama.
Kau cari sesuatu untuk menyembuhkan sujudmu,
pelarianmu tinggal doa.

Lalu malaikat-Nya turun ke bumi,
menghidupkan jiwamu kembali.

Yogyakarta, 180313.