Kalau semua dayaku menguap, bisa apa?
Sementara pahatan-Nya yang Maha Sempurna jelas tak pernah cacat.
Terlampau sulit, terlalu indah.
Mati-matian kubunuhi dengan tangis.
Dari jarak sedekat ini, saat-saat aku bisa menyaksikan seluruh pori-pori serta menghitung bintik-bintik di wajah. Merasakan setiap hembusan napas. Menatap jauh ke dalam kedua bola mata. Lalu aku bangun, ketakutan.
Yogyakarta, 120413.
No comments:
Post a Comment