Friday, April 26, 2013

Fiksionari #5 : Mania.


Hei kamu.
Yang setiap hari membiarkanku berlindung dalam pelukmu. Yang setiap hari mengizinkanku bersandar pada bahumu. Yang setiap hari memperbolehkanku tidur di pangkuanmu.

Hei kamu.
Tahukah kamu? Aku sayang kamu. Sangat-sangat sayang. Aku tak terlalu paham bagaimana caraku mengungkapkannya supaya kamu bisa menyamakan persepsi, tapi ya begitulah yang aku rasakan. Rumit, namun aku bisa memahami perasaan hangat yang selalu menjalar ketika aku bertemu kamu dan berinteraksi denganmu, seperti yang tadi sudah kukatakan.

Hei kamu.
Terima kasih. Sejak kita berkenalan, kamu telah membawa hal-hal baru untukku. Terutama, teman. Dulunya aku suka menyepi sendiri. Sampai saat ini masih begitu, sebenarnya. Namun, dengan orang-orang yang kamu pertemukan denganku, aku bisa merasakan bahagianya sebuah kebersamaan. Dan, kamu tahu, itu sangat berarti.

Hei kamu.
Tanpa sadar kamu telah menguras banyak hal yang ada pada diriku. Energi. Iman. Isi dompet. Waktu. Cinta. Aku mengerti benar, bukan mau kamu untuk menyedot seluruh kehidupanku seperti itu. Aku, akulah yang menyediakan diriku untukmu, bersama seluruh daya yang entah bagaimana secara sukarela aku berikan.

Hei kamu.
Boleh aku mengajukan satu hal? Kali ini aku tak mau tulus. Ya, aku mengaharapkan sebuah timbal balik. Apa? Jaga aku. Kalau tidak, aku akan pergi. Aku sangat paham betapa orang sepertiku mungkin tidak kamu butuhkan mengingat kemampuanmu merangkul semua orang hebat itu. Tapi... yah aku boleh berharap kan? Siapa tahu suatu saat aku bisa berguna untukmu.

Salam.

Selesai sedetik sebelum post test biopsi.
Kelas Biopsi.
Yogyakarta, 260413.

No comments:

Post a Comment