Kamu.
Kamu adalah bunglon,
kamu adalah manusia berbagai rupa.
Setiap kali bisa berubah,
tapi tetap kamu.
Dan aku selalu menunggu wajah terbaikmu,
seperti saat ini.
.
Tahu tidak, aku ingin mengambil gambar bersamamu,
sebuah potret yang berharga untuk seumur hidup.
Tapi aku tak pernah berhasil,
menemukan sedikitpun remah-remah keberanian.
Paling-paling aku 'mencuri' wajahmu dari kamera-kamera yang ada,
baik kameraku sendiri maupun milik orang lain.
Beberapa dari mereka bahkan tak jarang melakukannya untukku,
tanpa kuminta terlebih dalulu.
.
Ah,
suatu saat aku akan memberanikan diri.
Saat kamu mengenakan toga wisuda,
tanda studimu telah paripurna.
Kemudian saat kamu ada di pelaminan,
bersama mempelaimu di hari bahagiamu.
No comments:
Post a Comment