Saturday, November 3, 2012

Patah. Jatuh. Apa Saja.

"Waktu. Tentu saja. Kadang takdir memang bersilang arah. Kau yang selalu punya alasan untuk tetap tinggal. Sementara saat itu aku berkeras pulang."

... (perdebatan) ...


Lari.
Aku tak pernah menghindar, bukan?
Izinkanlah aku menyerah.
Hanya kali ini.

... (perhentian) ...

Cukup. Sampai di sini saja.

Pegangan terlepas. Melayang tak berarah.
Dari bawah kejatuhan siap menantang.
Mataku liar berusaha berpaling.
Mengalihkan fokus dari tumpukan rapat.

... (pengakuan) ...

Sosokmu.
Ruang-ruang yang sempat kau isi.
Sepintas lalu.

Yogyakarta, 031112.

No comments:

Post a Comment