Sunday, November 2, 2014

Lelakilelakilelaki.

Lelaki 1.
Lima tahun, ia menjadi rekanku untuk berkarya. Tujuh tahun, ia memberiku liontin dan surat yang ditulis oleh kakaknya. Delapan tahun, aku meninju wajahnya hingga berdarah-darah. Sepuluh tahun, ia mengirim surat lagi, menuduh aku lebih suka seseorang yang menjemputku sepulang sekolah, padahal orang itu sepupuku. Dua belas tahun, ia menjadi pesaing dari kelas sebelah. Tiga belas tahun, ia mengirim surat lagi beserta foto hitam putihnya tepat di hari jadinya, memintaku menjadi hadiah untuknya.

Lelaki 2.
Kakak seorang kawan. Setiap kali aku melewati rumahnya, mencari-cari sosoknya yang sulit ditemukan. Tentu saja, jarak usia yang lebar membuatnya telah pergi ke kota untuk belajar saat itu. Terakhir kali berpapasan di sebuah bus, ia membawa serta istri dan seorang putri yang cantik.

Lelaki 3.
Mendekat hanya untuk meraih seseorang lain.

Lelaki 4.
Kakak seorang kawan (lagi). Enam bulan berkomunikasi maya, tak saling sapa di dunia nyata. Bersama hujan sore itu, uluran tanganku yang ditolaknya membatu bersama luka yang belum luruh untuk enam tahun kemudian. Saat ini ia tinggal di Jepang. Dan oh, kawanku itu sangat terkenal karena pernikahan dan kehamilannya di usia mahasiswa.

Lelaki 5.
Pertama kali aku jatuh dan berpuisi karenanya, spesies gentleman yang langka untuk usia lima belas. Sangat pendiam, tanpa ekspresi. Semua berubah untuk saat ini, ketika kami akhirnya bertemu kembali. Ceria dan menyenangkan. Sudah hidup mandiri selagi kuliah, dengan penghasilan dan pengaturan finansial sendiri yang sangat baik.

Lelaki 6.
Sejujurnya aku tidak paham bagaimana awal segala sesuatu dengannya. Singkat. Hanya saja, semua berakhir ketika kukirimkan jaket biru dari tempat tinggalku yang baru.

Lelaki 7.
Pertama kali merasa memiliki dan dimiliki, menerabas peraturan yang tidak memperbolehkan adanya pasangan dalam organisasi. Pada akhirnya organisasi itu menendangku keluar, satu hal yang tidak bisa dilakukan terhadapnya. Tentu saja, ia petinggi di sana. Selesai setelah dua puluh satu bulan.

Lelaki 8.
Menjadi pengingat untuk Lelaki 4 karena lingkungan pembentuk mereka sama, kerohanian. Aku menjadi adik baginya, dengan panggilan Oniichan. Ia sendiri menyimpan rasa pada rekan seangkatannya, yang, masalahnya, sudah dimiliki orang.

Lelaki 9.
Rekan sepermainan Lelaki 8, seseorang yang membukakan mataku akan purnama merah dan serigala-serigala malam. Segala sesuatunya terjadi seperti kilat, begitu cepat. Tiga minggu setelah Lelaki 7. Berakhir dalam empat belas bulan.

Lelaki 10.
Seseorang di balik sebagian besar tulisanku. Sosok dingin dengan dunia miliknya sendiri, yang kusimpan setiap kepingnya di tempat rahasia. Seseorang yang kudoakan selalu agar suatu saat, ia bisa berbicara dan tertawa lebih lepas.

Lelaki 11.
Menelan garis waktu, detik demi detik sampai terasa dua tahun mencari tahu dan berusaha mengenal. Membumbungkan tinggi lalu menjatuhkan dengan telak. Kalau ada perbedaan yang sangat besar mulai dari cara pandang, prinsip, sampai agama, itulah kami. Tidak akan pernah menjadi kita.

Lelaki 12.
Menjadikan dunia salah kaprah menyangka semua, lelah menjelaskan kebenaran. Menjadi teman nyaris 24/7, tempat masing-masing kami meruahkan pandangan terhadap lain dunia. Akan tetapi, aku sangat ingin menghentikan usahanya berharap. Aku tak ingin diharapkan.

Lelaki 13.
Entah siapa lagi, aku belum memiliki satupun cerita trepatri tentangnya. Jika ada. Jika tidak, ya tak apa.



Yogyakarta, 021114.

No comments:

Post a Comment