Thursday, October 9, 2014

Selamat Ulang Tahun, F.

Ada sesuatu tentangmu yang tak akan pernah aku mengerti. Matamu. Dua mata lonjong dan menonjol, beserta coraknya yang cokelat kelewat muda. Nyaris jingga, terang benderang. Memesona sekaligus membutakan. Lalu kau melengkapinya dengan sepasang pandangan yang selalu berpaling. Pantang menatap.

Di sisi lain, aku adalah pemilik dua mata bulat dan lebar. Keduanya terlihat semakin lebar karena tak ada lipatan kelopak yang menghalangi pandangan. Sepasang mata berwarna cokelat sangat tua hingga hampir menghitam. Tajam, dalam, dan kelam. Selalu penuh tanya dan rahasia.

Aku ingin menatap mereka, sekali saja. Memaafkannya.

...

Kamu bisa memandang langit di atas kita sebagai langit. Titik. Tanpa ada hal-hal yang perlu dipikirkan, diresapi, dibingungkan. Sementara itu, aku tak pernah melihat langit apa adanya. Aku merasa, mencampurkan imajinasi, melukiskan metafora. Pada akhirnya langit memang tetap langit yang sama, hanya saja kita tak pernah memaknainya dengan cara yang sama.

Aku dan kamu berbeda. Dan pertemuan kita, seperti dua dinding yang ditabrakkan begitu saja.


Yogyakarta, 061014.

No comments:

Post a Comment