Saturday, August 23, 2014

Konstelasi Lima Belas Mei.

Sebuah janji tak boleh dirobek Malam, bukan? Maka detik itu juga ia memacu peluh menuju sudut yang belum pernah ia jamah, mendekat. Memastikan siapa yang ia lihat.

"Aku menawarkan kehangatan," ucap sosok gelap itu tanpa diminta.

"Kau cukup dingin untuk udara kali ini," sanggahnya pelan. Menepiskan sendiri harapan yang ia kerap tiupkan. Ia tahu, kecewa jelas bukan hidangan yang nikmat untuk ditelan maupun dijelaskan.

Keempat mata mereka yang sempat bertemu sekilas kini saling menghindar. Berpura tak peduli. Sayangnya, jauh di dalam raga, ada jiwa yang tak mampu didustai.


Mantingan, 230814.

No comments:

Post a Comment