Sang Pemburu membidik sasaran. Ia tak boleh ragu lebih lagi: hati itu telah menanggung kekosongan begitu lama. Diberondongkannya rasa lewat aksara-aksara pengakuan, juga perhatian dan sikap ksatria. Tinggal tunggu waktu hingga wadah itu penuh dan pecah oleh kebahagiaan. Ia meyakini fakta bahwa sekeras apapun batu akan terlubangi titik-titik air yang menetes terus-menerus.
Kelak, ia akan memenangkan hati itu dengan gemilang.
Dilanda kebosanan yang amat sangat.
Songan, Kintamani, Bangli.
Bali, 300114.
No comments:
Post a Comment