Monday, August 12, 2013

Maaf...

Masih dalam suasana Idul Fitri yang makin lama terasa hanya formalitas, sebatas seremonial biasa dengan kata maaf yang ditebar-umbar, entah tersisip makna dan ketulusan di baliknya atau nihil.

Beberapa hari yang lalu aku menulis kata-kata ini untuk kukirimkan sebagai ucapan. Sedikit terinspirasi keberadaan empat 'kamar' di 'kotak besar', tempat yang menampungku sepuluh bulanan ini:

"Setelah kita mendaki ujian kesabaran, mengarungi aliran keberkahan, menyusuri dalamnya memaafkan, menggapai puncak kemenangan...
Selamat lebaran! Mohon maafkan salah-salah Lala yaaa. Never give up!"

Bahkan di akhir aku menuliskan semboyannya. Hm...

Yah, bulan-bulan belakangan memang rumit. Dengan orang-orang yang menjadi keseharian, bukankah kesalahan akan lebih sering kita lakukan?

Pada akhirnya aku memutuskan untuk memohon keikhlasan hatimu untuk memaafkanku. Aku tahu, ada waktu-waktu di mana aku terlalu lugu, terlalu naif untuk tanpa sengaja membeberkan apa yang dipendam rasa. Ada masa-masa di mana aku bersikeras menipu dan menutupi diri pada apa yang sebenarnya terjadi. Ada momen-momen di mana tingkah laku, kata-kata yang kuucap maupun kutulis membuatmu... risih, mungkin. Ada detik-detik diam di mana aku ingin memecah kesunyian, tetapi suasana justru berubah semakin dingin. Ada hal-hal yang mati-matian kutekan, namun justru muncul ke permukaan.

Kesalahan yang baik adalah kesalahan yang tidak lagi diulangi. Maka, aku sendiri akan berusaha, sekeras yang aku mampu, untuk tidak lagi menghadirkan diriku di ruangmu. Kalaupun ada, anggap saja tuntutan kerja dan angin lalu. Tenang saja, aku tidak akan pernah menjadi rekan setimmu kok.

Terima kasih telah menginspirasi sebagian besar tulisanku. Terima kasih telah menjadi satu dari dua manusia yang berhasil mengubahku secara drastis tanpa sengaja (dalam kasus ini, menjadi aku yang jauh lebih baik). Tetaplah menulis. Tetaplah menjadi teladan. Tetaplah tidak peduli. Tetaplah menjadi kamu.

Semoga kamu menemukan kebahagiaan versimu dengan caramu sendiri.


I'm so sorry, but I love you.
I just can't lie.
I'm so sorry, but I love you.
(I love you more more...)


Selamat dua puluh sembilan yang ke sepuluh, Juli.
Mantingan, 11 Agustus 2013.
Aldila Winzariski Rahmawati.

No comments:

Post a Comment