Berkutat dengan buku mungil berbahan kertas
cokelat daur ulang. Menggambarinya dengan hal-hal menarik. Mengarahkan
kameranya ke mana saja, yang penting warna hasil fotonya monokrom. Handphone
setia dipasang pada flight mode. “Aku nggak mau kembali ke peradaban.”
Aliya.
Sebentar-sebentar memejamkan mata sambil
berbaring. Akhirnya tidur betulan. Galau antara gerah dan keanginan tertimpa
angin laut. Carrier yang menurutnya “Setinggi Monas!” harus dipanggulnya
selalu. Kerap dipotret dengan pose galak. Status ‘malaikat’-nya selama ini
dipertanyakan.
Faris.
Sering kepergok memelototi handphone dan terus
berkirim pesan entah pada siapa. Menolak berterus terang dan menyembunyikan
benda itu sesigap mungkin sebelum dikepo orang. Sudah menulis dua-tiga halaman
di buku bersampul batik bairunya yang baru. Berandai-andai, “Ada putri duyung
nggak ya?”
Brain.
Juaranya menghilang. Naik kapal lalu raib
begitu saja. Untung ia berhasil mencarikan lokasi yang lumayan. Sempat ditawari
beli brem, padahal orang Madiun. Membawa-bawa buku berat tentang kebanggaan
menjadi seorang muslim. Overdosis minuman cola.
Aji.
Pose-posenya bertebaran di segala penjuru.
Gara-gara makan siang super minimalis, ia dan Awang bantingan beli ayam goreng.
Tidak enak juga padahal. Juru bicara untuk acara building rapport dan
tawar-menawar barang karena fasih bahasa Madura, jadi dapat banyak kemudahan
selama di pelabuhan. Kegondrongan meningkat pesat.
Awang.
Tidak bisa lepas dari rokok. Sudah rahasia
umum. Membaca buku ‘Madre’ punya Adam, sesuatu yang langka terjadi. Bingung
mencari tempat mengisi baterai handphone karena yang sedang di Lombok menuntut
kelancaran komunikasi. Sebagai pemanjat sejati, tetap memanjat pagar kapal
walau jelas-jelas dilarang.
Arma.
Sulit dibedakan saat-saat dia sadar atau
tengah bermimpi. Mengisi TTS dengan gaya Eat Bulaga, yang berakhir dengan
munculnya sejumlah jawaban konyol. Dibilang punya ESQ tinggi gara-gara sering
tidak nyambung. Bawa-bawa buku tentang backpacker.
Lala.
Tidak mau lepas dari tas selempang merah yang
berisi segalanya. Mengerutkan kening setiap ada bercandaan tidak jelas.
Menamatkan semua buku kecuali milik Brain. Sering membetulkan kerudung. Paling
cerewet menyuruh Aji potong rambut. Belajar mengutak-atik kamera canggih Adam.
Dan tentu saja, kedinginan sambil sibuk mencatat apapun untuk inspirasi tulisan
berikutnya.
KM Lambelu.
Perjalanan Surabaya-Makassar, during Follow Up Diklat 2013 PALAPSI UGM 'Jelajah Sulawesi'.
Laut Jawa, 300613.
No comments:
Post a Comment