Kamu mengajakku ke batas kota, di mana tepian
nafsu bersinggungan.
Hanya segaris tipis dan rapuh.
Dinding yang terlalu mudah diruntuhkan.
Melalui dua pasang mata itu, ya, tak perlu
bisikan kata.
Jadi kutanggalkan topeng dan kusambut kamu
tanpa pura-pura.
Lampiaskan saja apa yang tak sanggup kita
tahan.
Alirkan rahasia luka selagi rasa bisa dicecap.
Hapus pikiran-pikiran kotor yang mengganggu.
Ini urusan jiwa, bukan raga.
Terinspirasi keambiguan kalimat seorang teman:
“Sejak kamu sadar kalau dibuka lebih enak,” saat aku mempertanyakan sejak kapan aku makan Sego
nJamur dengan bungkus yang dibuka terlebih dahulu.
Yogyakarta, 160513.
manis yoo~
ReplyDeleteManis gak yaaa?
ReplyDelete