Thursday, May 16, 2013

Manis!


Kamu mengajakku ke batas kota, di mana tepian nafsu bersinggungan.
Hanya segaris tipis dan rapuh.
Dinding yang terlalu mudah diruntuhkan.
Melalui dua pasang mata itu, ya, tak perlu bisikan kata.
Jadi kutanggalkan topeng dan kusambut kamu tanpa pura-pura.
Lampiaskan saja apa yang tak sanggup kita tahan.
Alirkan rahasia luka selagi rasa bisa dicecap.
Hapus pikiran-pikiran kotor yang mengganggu.
Ini urusan jiwa, bukan raga.


Terinspirasi keambiguan kalimat seorang teman: “Sejak kamu sadar kalau dibuka lebih enak,” saat aku  mempertanyakan sejak kapan aku makan Sego nJamur dengan bungkus yang dibuka terlebih dahulu.
Yogyakarta, 160513.

2 comments: