Aku ingin menyentuh jejak-jejak perkasamu yang ditempa waktu.
Pahatan-pahatan agung, lekukan indah.
Bersama abu. Biru. Kecokelatan. Merah yang mulai pudar.
Dan hijau, untuk puncakmu di mana saja.
Berpeluk hujan, berpadu terik.
Akan sanggup menghentikan napas, menghancurkan detak, serta meninggikan perputaran imajinasi tak mungkin.
Ditulis setengah tidur sepulang operasional TC FUD pertama. Mati lampu jam tiga dini hari.
Dilanjutkan di tengah RPM.
Yogyakarta, 010413.
No comments:
Post a Comment