Berbalut rindu yang diabjadkan,
kepengecutanku bersembunyi di belakang puisi.
Demi cita yang dikoyak kemungkinan,
terekam maaf berpeluh kali.
Hening pun susah dibedakan,
Karena metafora adalah lugasku.
Untukmu.
Yogyakarta, 110313.
No comments:
Post a Comment