Tahap-tahap ibarat lampu lalu lintas di
sebelah jalan.
Aku kini berhenti pada nyala merah, tepat
di batas-batas persimpangan.
Yang di waktu lalu menjadi perhentianmu juga, berkutat
di satu medan.
Namun hijau telah bergerak terlebih dahulu,
memberitahukan titah padamu.
Ia mempersilakan berpacu tanpa ragu,
meneruskan kelanamu.
Merahku kini jadi tunggal.
Tak ada kuning sebagai sinyal.
Ketidakmungkinan hijau menebal.
Andai aku tak makin tinggi, andai aku tak jua melaju.
Semoga alir selalu sedia membawa dan menjagamu.
Yogyakarta, 060313.
No comments:
Post a Comment