Mawar di sudut kamarnya telah kering.
Tak merah lagi, tak indah lagi.
Baginya yang teristimewa, mungkin sang pemberi.
...
Aku sendiri memiliki seikat mawar yang kupajang di antara
dua meja belajar. Terdiri dari tujuh bunga kertas yang sedang mekar, termasuk
tangkai besi dan dedaunan dari kertas pula. Diikat kawat yang berbentuk huruf A
untuk namaku.
Kertas? Ya. Seikat mawar itu artifisial. Terbuat dari
kertas, dengan teknik origami. Aku pernah mencoba membuatnya sendiri. Sangat
susah. Apalagi membuatnya sedemikian detail bersama tangkai, daun, dan
sebagainya.
Mungkin orang lain akan mempertanyakan mengapa dulu ia tak
memberi mawar asli yang jauh lebih indah dan harum. Tapi aku mengerti.
Mawar-mawar origami itu karyanya pribadi, karena ia tak suka memberi orang lain
sesuatu yang bisa dibeli sendiri. Terlebih lagi, mereka tak akan pernah kering,
layu. Mungkin hanya sedikit berdebu.
Yogyakarta, 170113.
Mantingan, 190113.
"something special for someone special"i said
ReplyDeletekuberikan yang tak berarti untuk kau beri arti sendiri.
kuberikan yang tak berharga untuk kau hargai sendiri
Inspired by...
ReplyDeletePas main ke kamar Kakak tingkat, ada mawar yang sudah kering di sudut kamar tapi masih dia simpan.