Riuhkan saja terus indera ini.
Mereka tak henti menjejaliku semua detail padamu.
Galaukan saja terus otak ini.
Ia berkeras memunculkan segala memori tentangmu.
Kacaukan saja terus perasaan ini.
Ia berkali-kali membentur seluruh dindingmu.
...
Aku menghela napas. Menariknya dalam-dalam hingga lepas.
...
Pertahananku menyusut. Memutuskan.
Aku tak bisa mendusta. Demikian.
Terima saja, Hati. Perlahan.
No comments:
Post a Comment