Tidakkah ia rasa
apa yang terjadi di sebuah kala
mengukir kisah suatu masa
serasa ilusi dedaunan bergoyang
semerbak angin membayang
basuh hati nan kerontang
ia adalah nafas antara
di tiap tawa, tangisku
berdoa hanya hujan yang kunanti tak akan pernah berhenti
aku hanya bisa diam menunggu
dengan setumpuk tapi
pula seribu kalau
saat langit meragukan inginku dalam cerah mentari
sejujurnya aku berharap...
Mantingan, 050908.
No comments:
Post a Comment