Tetes-tetes
air tak lepas menerpanya seolah enggan berhenti
pun
kejam terik mentari
apalagi
jika hanya gurau badai topan
atau
bisikan kegelapan
atau
deraan tuduhan nan menyakitkan
Saat
jerita tangis membelah malam dan sembilu
terasa
sakit menyayat hati kecilnya
ia
ingin teriak, ingin meraung,
ingin
mencabik, ingin menghancurkan,
kusadari
ternyata ia muak, lelah dengan semua
ia
ingin lepas
ia
ingin bebas
namun
ia terbata, tak sanggup berkata-kata
Tampak
seolah ia menyerah
tapi
kulihat jiwanya yang tegar
kupandang
hatinya yang teguh
menantang
semua tak ubahnya seperti angin lalu
Dan
iapun hanya bergeming
tetap
berdiri tegak dalam hening
Sragen, 180208.
No comments:
Post a Comment